Thursday, June 2, 2016

MENGINTIP AKTIVITAS KOMUNITAS PENGHOBI BURUNG MERPATI

Bagi sebagian orang burung merpati menjadi piaraan menyenangkan karena karakteristiknya yang jinak. Merpati juga bisa menjadi kebanggaan dan lambing eksistensi jika memenangkan perlombaan. harganya langsung melambung.

KHUDORI ALIANDU, Mojosari
Copas dari Radar Mojokerto 3 Juni 2016

Seperti yang dijalani komunitas pecinta merpati Pasokan Oleng Speed. Setiap hari mereka melatih piaraan burung merpati jenis terbang tinggi di area lapangan Dusun Lontar, Desa Kebondalem, Kecamatan Mojosari. Terliha puluhan warga berbaris. Mulai anak-anak seusia bocah, remaja hingga lanjut usia. Meski dibawah terik matahari, mereka tetap antusias melatih sepasang merpati masing-masing.
Apalagi disiapkan untuk menyambut lomba bersama klub-klub lainnya. "Hampir setiap hari kami melatih merpati di area lapangan ini." ungkap Saipul, salah satu penghobi burung merpati. Menurutnya latihan adu terbang dan kecepatan merpati permainan menyenangkan. Meski dirinya masih berusia pelajar.
Selain karena hobi, juga sambil mengisi waktu dengan teman sebayanya. bahkan, dengan orang-orang remaja dan lanjut usia. "Itung-itung menambah teman. Biar lebih akrab juga." tambah bocah yang masih duduk di kelas 3 SD ini.
Norhadi, pecinta merpati lain menceritakan, dia memulai hobi menggeluti piaraan merpati sejak 7 bulan lalu. Setelah diajak temannya menonton latihan dan lomba terbang merpati di beberapa tempat di Mojokerto. "Awalnya cuma iseng-iseng saja, tapi sekarang malah tiap hari berlatih." tuturnya. Bagi Norhadi, kecintaanya terhadap burung merpati mempermudah tugasnya merawat dan melatih kepiawaian piaraanya. Selain kondisi sangkar harus bersih, merpati juga harus rutin dengan diberi pakan piplihan, macam beras merah. "Ada juga pecinta merpati yang sampai diberi jamu, telur dan madu, serta dipijat." terangnya.
Untuk merangsang peserta, memang tidak jarang panitia menyediakan hadiah seperti uang pembinaan. Dari momen ini, pemilik burung merasa mendapatkan kehormatan apalagi jika piaraan kesayanganya ditetapkan sebagai pemenang. "Yang pasti burung pemenang lomba harganya akan melambung hingga jutaan, bahkan puluhan juta perpasang." tegas Norhadi. Tak heran jika setiap akhir pecan menjadi momen tersendiri bagi pemilik maupun perawat burung merpati untuk melihat kemampuan piaraan mereka.
Sehingga, mereka tak bisa melewatkan perlombaan biasa diselenggarakan Persatuan Pecinta Merpati Tinggian Mojokerto (PPMTM), setiap hari sabtu. Belasan hingga puluha peserta dari berbagai wilayah Mojokerto dan sekitarnya berpartisipasi di ajang pencarian bibit burung balap terbaik.
"Semua tahap harus dilakukan, memang tidak mudah. Wong saya melatih fokus betina saja butuh waktu dua minggu. Itupun harus rutin." ungkapnya. Melatih burung merpati yang tidak memulai dengan tahap fokus betina, dimungkinkan bisa merusak karakter merpati itu sendiri. (ris)


EmoticonEmoticon